- Sejarah Desa Banua
Desa
Banua merupakan desa yang terletak di kabupaten Bangli, kecamatan Kintamani.
Desa Banua sebagai desa yang dibilang kecil mempunyai satu dusun yaitu dusun
Banua, sepintas terlihat potensi hanya berpenghasilan jeruk karena terletak
diaerah yang dingin dan tanah berair tapi nyatanya banyak potensi yang terdapat
di desa Banua. Melihat kondisi Desa Banua yang demikian maka warga masyarakat
sangat aman dan damai.
Berdasarkan
pertemuan desa Banua dan Puri Kayubihi pada saat diundang dalam acara
pemlaspas, sejarah Desa Banua dimulai pada zaman Kerajaan Bangli, pasa masa itu
kondisi demografi di Bangli memiliki penduduk yang sangat sedikit. Dengan
keadaan yang demikian tidak ada masyarakat Bangli yang bersedia untuk mendiami
(tinggal) di Desa Banua. Masyarakat di Bangli enggan tinggal di tanah Banua
karena desa Banua merupakan desa yang letaknya paling ujung kelod (utara) dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Gianyar.
Dari
kondisi tersebut kemudian Raja Bangli mengutus rakyat dari Desa Kayu Bihi untuk
mendiami (tinggal) di desa Banua. Berdasarkan kesepakatan tersebut yaitu antara
Raja Bangli dengan masyarakat desa Kayu Bihi, akhirnya mereka bersedia untuk
tinggal dan mendiami desa Banua. Karena merupakan hasil kesepakan atau “kabanuan” maka desa ini dikenal dengan nama “Desa Banua”.
Selanjutnya
pada tahun 1960 desa Banua menganut system pemerintahan “kelian manca” system
pemerintahan ini merupakan system pemerintahan gabungan dari 5 desa antara lain
; desa Banua, desa Katung, desa Abuan, desa Mangguh dan desa Bayung Gede dan
pusat pemerintahannya terletak di Desa Bayung Gede. Kemudian pada tahun 1967
karena pemerintahan tidak berjalan dengan baik / vacuum, kelima desa anggota “kelian manca” tersebut sepakat untuk
memisahkan diri menjadi desa mandiri.
2 komentar:
terima kasih blognya
😊 inggih.. Suksma mewali 🙏
Posting Komentar