Jumat, 12 September 2014

SEJARAH BERDIRINYA DESA BANUA - KINTAMANI, BANGLI




  1. Sejarah Desa Banua
Desa Banua merupakan desa yang terletak di kabupaten Bangli, kecamatan Kintamani. Desa Banua sebagai desa yang dibilang kecil mempunyai satu dusun yaitu dusun Banua, sepintas terlihat potensi hanya berpenghasilan jeruk karena terletak diaerah yang dingin dan tanah berair tapi nyatanya banyak potensi yang terdapat di desa Banua. Melihat kondisi Desa Banua yang demikian maka warga masyarakat sangat aman dan damai.
Berdasarkan pertemuan desa Banua dan Puri Kayubihi pada saat diundang dalam acara pemlaspas, sejarah Desa Banua dimulai pada zaman Kerajaan Bangli, pasa masa itu kondisi demografi di Bangli memiliki penduduk yang sangat sedikit. Dengan keadaan yang demikian tidak ada masyarakat Bangli yang bersedia untuk mendiami (tinggal) di Desa Banua. Masyarakat di Bangli enggan tinggal di tanah Banua karena desa Banua merupakan desa yang letaknya paling ujung kelod (utara) dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Gianyar.
Dari kondisi tersebut kemudian Raja Bangli mengutus rakyat dari Desa Kayu Bihi untuk mendiami (tinggal) di desa Banua. Berdasarkan kesepakatan tersebut yaitu antara Raja Bangli dengan masyarakat desa Kayu Bihi, akhirnya mereka bersedia untuk tinggal dan mendiami desa Banua. Karena merupakan hasil kesepakan  atau “kabanuan” maka desa ini dikenal dengan nama “Desa Banua”.
Selanjutnya pada tahun 1960 desa Banua menganut system pemerintahan “kelian manca” system pemerintahan ini merupakan system pemerintahan gabungan dari 5 desa antara lain ; desa Banua, desa Katung, desa Abuan, desa Mangguh dan desa Bayung Gede dan pusat pemerintahannya terletak di Desa Bayung Gede. Kemudian pada tahun 1967 karena pemerintahan tidak berjalan dengan baik / vacuum, kelima desa anggota “kelian manca” tersebut sepakat untuk memisahkan diri menjadi desa mandiri.


2 komentar:

Unknown mengatakan...

terima kasih blognya

Unknown mengatakan...

😊 inggih.. Suksma mewali 🙏

Posting Komentar